Friday, February 22, 2019

Perjalanan Estafet Jakarta - Solo dengan Rajawali [Part 2/2]

Rajawali. Sumber gambar.
Melanjutkan cerita sebelumnya yang ikut New Shantika angkatan pagi, jadi ane turun di Krapyak sekitar jam 17:12. Oiya New Shantika yang ane naikin ini via tol Semarang dan exitnya di Krapyak ya, jadi gak liwat Mangkang.

Bus untuk ke Solo dari Semarang ada beberapa opsi tempat untuk naik, ada yang dari Terminal Mangkang, Terminal Terboyo dan Terminal Penggaron. Terminal Terboyo sebetulnya sudah gak aktif lagi untuk bus, cuma kalau kata kawan ane kadang masih ada bus Solo-an yang mulai pemberangkatan dari Terboyo, tapi cuma malam aja, kalau pagi sampai sore dari Penggaron.

Jadi turun di Krapyak adalah opsi yan tepat. Cek di Gmaps jarak ke Penggaron lumayan jauh soalnya.

Friday, February 15, 2019

Perjalanan Estafet Jakarta - Solo dengan New Shantika 7B Angkatan Pagi [Part 1/2]

New Shantika "Barxolid". Dokumentasi pribadi.
Seperti biasa perjalanan dari rumah ke Terminal Pulo Gebang (PGB) kalau pagi apalagi hari Sabtu lancar blaasss. Hahaha...

Hari itu ane mau perjalanan dengan tujuan akhir Boyolali, cuma karena saat itu belum ada angkatan pagi arah Solo, jadi musti transit di Semarang dulu, ikut angkatan pagi Muria Raya.

Tiba di terminal sekitar jam 6:35, masuk parkiran motor dan langsung bilang parkir inap, diambil lagi tanggal 10 Februari 2019, dikenakan tarif Rp 10.000. Masuk ke gedung terminal dan langsung naik ke lantai atas menuju loket Nusantara (Nu3).

Lhadalah... loketnya tutup gak ada yang jaga. Yowis cek ke lantai atas jalur pemberangkatan, Muria angkatan pagi ada armada apa aja. Enaknya go show bukan long weekend ya gini... bisa pilih-pilih armada dulu. Hahaha... Terpantau ada PO Haryanto (HR) 050 (yha udah naik ini kemarin, liwat), adalagi lupa HR berapa, tapi livery-nya macam HR 117, New Shantika (Shanti) nickname Barxolid generasi pertama, ada Bejeu (lupa B berapa) dan gak ada Nu3 (mungkin jalannya agak siang dia).

Friday, February 8, 2019

Selain di Kaca atau Bodi, Tagline Bus Antarkota ini juga Melekat di Ingatan

Tagline dapat dijuluki sebagai logo verbal. Hal ini karena tagline sudah seharusnya digunakan sebagai frasa yang diasosiasikan dengan brand. Oleh karena itu, tagline yang baik akan segera mengingatkan pendengar dan pembaca dengan sebuah brand. Berbeda dengan slogan, tagline tidak digunakan sebagai frasa pengenalan produk sehingga tidak mengandung atau menerangkan manfaat dan fitur dari produk tersebut.

Karena fungsinya sebagai logo verbal, maka tagline haruslah sesuai dengan perkembangan waktu. Tagline yang baik adalah tagline yang fleksibel dan dapat merepresentasikan identitas brand. Tagline dapat menggunakan frasa yang unik, lucu, menginspirasi, atau bahkan sindiran yang berupa sarkasme. Akan tetapi, biasanya tagline berhubungan dengan hal yang membuat suatu brand dapat menempuh sukses. Contoh tagline dari brand ternama dunia adalah “think different” milik Apple dan “just do it” milik Nike.

Pernah lihat bus-bus dengan sticker tulisan besar terpampang di kaca atau bagian bus lainnya?

Friday, February 1, 2019

Eksistensi Agen Tiket Bus Konvensional di Tengah Gempuran Tiket Bus Online

Akhir-akhir ini banyak PO yang sudah menerapkan sistem tiket online yang bisa pesan/beli melalui website atau aplikasi. Ane sendiri menggunakan pesan tiket via online karena perlu mengamankan tiket pulang dari timur (posisi masih di Jakarta) dan yang pasti karena ada promo dibanding beli konvensional. Huahaha...

Ups.

Hal ini sepertinya bakal menggeser secara perlahan peran agen bus konvensional resmi sebagai tempat penjualan tiket di terminal/pinggir jalan yang sudah eksis lama. Sebenernya mereka gak akan tergeser jika aja mereka menerapkan "semionline". Dimana calon penumpang bisa pesan melalui text (read: WhatsApp) kemudian untuk pembayarannya bisa melalui transfer bank. Ane sendiri pernah menggunakan metode ini saat akan mencicipi Putera Mulya Sejahtera (Pumas) double decker, saat itu menghubungi Agen Pumas Kartosuro dengan Mbak Desi, komunikasi untuk pesan tiket melalui WhatsApp dan nanti akan diberikan nomor rekening untuk pelunasan tiket.

Friday, January 25, 2019

Perjalanan Puter Walik dengan Nusantara NS 39 [Part 2/2]

Nusantara HS 215. Sumber

Melanjutkan cerita puter walik yang dari barat ikut PO Haryanto HR 050.

Untuk balik ke barat (baca: Jakarta), pilih Nusantara (Nu3) ya karena biayanya bisa Rp 0 kalau pesan via aplikasi Redbus, selain itu juga Agen Nusantara salah satu PO yang agennya dikenal welcome dengan penumpang yang membeli tiket online via piak ketiga, Redbus misalnya. Ane sebelum beli tiket secara online, riset dulu di grup PO Mania, apakah agennya welcome dengan penumpang tiket online. Btw ane pesan tiket pulangnya ini di hari H lho, sekitar jam 6:30 12 Januari 2019, ini salah satu keunggulan dari Nu3, bisa pesan hari H (kalau masih ada kursi kosong).

Saturday, January 19, 2019

Perjalanan Puter Walik dengan PO Haryanto 050 "Free for All" Angkatan Pagi [Part 1/2]

PO Haryanto 050 di Pulo Gebang. Dokumentasi pribadi

Untuk mengisi Sabtu pagi di tanggal 12 Januari 2019, diputuskan untuk trip "puter walik" Jakarta - Semarang. Berangkat dari rumah jam 5:50, kalau masih pagi enak nih motor-an ke arah Terminal Pulo Gebang lancar blass. Cukup butuh waktu sekitar 15 menit-an aja udah sampai di terminal. Tarif parkir motor masih tiketan manual bertarif Rp 2.000, ada spanduk pemberitahuan kalau parkir lebih dari 24 jam musti lapor petugas dishub yang ada di parkiran motor. Wah puter walik-an biasanya kurang dari 24 jam udah nyampe Pulo Gebang lagi, mustinya bisa murah tanpa biaya tambahan inap motor.