Monday, October 2, 2017

Bus AKAP dengan Livery Batik

Postingan kali ini masih berkonten bus, tapi karena publikasinya tanggal 2 Oktober yang bertepatan dengan Hari Batik Nasional jadi temanya motif batik yang ada di livery bus AKAP. Motif batik sebelumnya juga telah digunakan untuk menghias body kereta. Ada beragam alasan mengapa body kereta atau bus dihiasi dengan motif batik, misalnya aja sebagai bentuk melestarikan warisan budaya, memiliki filosofi tersendiri menurut owner atau bahkan hanya sekedar hiasan untuk mempercantik tampilan.

Berikut ini adalah bus AKAP yang pada body-nya menampilkan motif batik:

1. PO Andhora Line

Livery PO Andhora Line. Sumber

Andhora Line yang melayani trayek Jakarta - Ponorogo ini pada body-nya menampilkan batik motif sekar jagad. Motif sekar jagad secara harfiah terdapat kata kar dalam bahasa Belanda memiliki arti peta, sedangkan jagad berasal dari bahasa Jawa yang artinya dunia. Inti dari makna yang disampaikan corak sekar jagad adalah keanekaragaman, baik yang terdapat di Indonesia maupun seluruh dunia. kemudian, batik ini juga menampilkan makna kecantikan serta keindahan sehingga memesona siapapun yang melihatnya.

Keanekaragaman tersebut berwujudkan motif bercorak geometris yang berulang dengan cara ceplok atau dipasangkan secara bersisian. Hal ini mengandung maksud akan arti keindahan serta keluhuran kehidupan di alam dunia. Penampakan batik sekar jagad umumnya bernuansa bebungaan dengan variasi warna pada masing-masing bagiannya.

Untuk soal filosofi, sang owner punya pandangan sendiri, gan. Jadi, motif Sekar Jagad ini melambangkan sebuah kebaikan, sang owner berharap agar bus-nya dapat memberikan yang terbaik untuk penggunanya, baik dari segi pelayanan maupun armadanya.

2. PO Siliwangi Antar Nusa (SAN)

Livery PO SAN. Sumber
PO. SAN merupakan PO yang berasal dari Bengkulu, awalnya body bus SAN pada livery-nya tidak terdapat banyak corak atau hiasan dan dominan polos yang dapat dikatakan monoton. Hingga akhirnya sang 'Big Boss' Kurnia Lesani Adnan, yang kebagian mengkomando pun punya 1 tema yang harus diwujudkan, tampilan ciri khas bengkulu. Berbagai referensi pun dikumpulkan dan ada beberapa item yang banyak dikenal sebagai maskot kota yang terletak di pantai barat Pulau Sumatra ini.

Diantaranya Bunga Raflesia, Benteng Marlborough, tradisi tabot dan Batik Basurek. 3 hal pertama akhirnya dicoret dari tampilan gambar, bahkan motif batik basurek pun mendapat revisi, pada motif aslinya batik ini menonjolkan icon raflesia yang menjadi icon Bengkulu namun dengan inisiatif desainer lainnya, akhirnya diganti dengan icon coconut tree. Dengan adanya desain motif batik besurek menunjukkan bahwa SAN sebagai perusahaan asli Bengkulu namun berkelas nasional tidak melupakan kebudayaan daerah asalnya dan dengan dipasangkannya batik besurek tersebut, SAN membantu mempromosikan kain khas Bengkulu tersebut.

Batik Besurek sering disebut dengan Batik Bengkulu. Besurek dalam bahasa daerah Bengkulu, artinya bersurat dalam bahasa Indonesia. Dinamakan Besurek (bersurat) karena batik yang dibuat di Bengkulu umumnya dibuat dengan motif kaligrafi Arab serta potongan ayat-ayat suci Al-Quran. Motif asli kain Batik Besurek yang dikenal sejak ratusan tahun yang lalu bercorak huruf arab gundul. Untuk Batik Besurek modern, biasanya kaligrafinya tidak memiliki makna dan hanya sebagai hiasan mirip huruf Arab saja.

3. PO Putera Mulya

Livery PO Putera Mulya Double Decker. Sumber
Berikutnya ada Putera Mulya (Pumas), PO asal Wonogiri ini masih "sedarah" dengan PO. SAN, gan. Ane belum tahu nih, batik yang ada di livery Pumas ini menggunakan motif apa. Mungkin para pembaca ada yang tahu?

Livery PO Putera Mulya Maxibus. Sumber.

4. PO Agramas

Livery PO Agramas Double Decker. Sumber.
Selanjutnya ada PO Agramas, livery batik hanya digunakan pada armada double decker yang melayani trayek Jakarta - Wonogori. Sama seperti Pumas, ane juga belum tahu batik di livery ini menggunakan motif apa. Mungkin para pembaca ada yang tahu?

5. PT RAPI

Livery PT RAPI. Sumber
PT RAPI akronim dari Raja Perdana Inti merupakan PO yang melayani trayek reguler di Sumatra yang kini berbasis di Medan. PO ini didirikan pada tahun 1998, awalnya livery pada body armadanya tidak terdapat corak batik, namun pada tahun 2005 PO ini memodifikasi livery-nya dengan ditambahkan corak batik.

Sama seperti Pumas dan Agramas, ane belum tahu apakah livery ini menggunakan motif batik tertentu atau hanya imajinasi saja. Mungkin para pembaca ada yang lebih paham?



Referensi 1, Referensi 2, Referensi 3, Referensi 4, Referansi 5


Simak diskusinya di Forum Kaskus, Gan!
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment