Showing posts with label Supra Bapak 125. Show all posts
Showing posts with label Supra Bapak 125. Show all posts

Tuesday, October 19, 2021

Pengalaman Mengurus Tilang di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Secara Online

Alur singkat proses etilang. Sumber gambar.

Hahaha.. Yak ane kena tilang di Bundaran HI dari arah Jl. Imam Bonjol (Taman Suropati), biasanya kerja lewat situ aman-aman aja, tapi kok kali itu kena tilang. Ternyata, dari simpang empat Graha Mandiri ke Bundaran HI gak boleh lurus di jam 06:30 s.d. 10:00 dan 16:00 s.d. 19:00 dengan pengecualian. Saat diberhentikan petugas, ane lihat jam tangan ternyata masih jam setengah 10 lewat. Hahahajur.

Tuesday, July 20, 2021

Solo Riding Kediri - Klaten via Tawangmangu dengan Supra Bapak 125

Melipir di dekat tulisan Gunung Lawu. Dokumentasi pribadi.

Sebelumnya solo riding jarak menengah dengan rute Malang - Kediri via Pujon, tiba saatnya melanjutkan agenda perjalanan dengan rute Kediri - Klaten via Tawangmangu. Sangat excited sih di perjalanan kali ini. Track record ane, motoran jauh pernah, tapi as a boncenger dengan rute Jogja - Pacitan PP via Wonosari & Wonogiri, satu motor btw, mantab juga teman ane satu itu, gampang diajak piknik kemana-mana dan pernah juga rute Bekasi - Ujung Genteng, nah yang itu beberapa motor, dalam rangka madol kuliah. Xixixi..

Tuesday, July 13, 2021

Solo Riding Malang - Kediri via Pujon dengan Supra Bapak 125

Halaman depan Joyo Homestay Syariah. Dokumentasi pribadi.

Dalam rangka mengisi cuti yang agak panjang dengan 8 hari kerja ditambah 2x Sabtu-Minggu, mau diisi dengan bus-bus-an nampaknya sudah sering, sempat terpikirkan juga untuk bus-bus-an jelajah Sumatera, tapi research masih jauh dari kata matang. Akhirnya diputuskan cuti kali ini rute perjalanannya sama persis seperti cuti tahun lalu Jakarta-Malang-Kediri-Klaten/Jogja-(Ungaran)-Jakarta, yang membedakan yaitu transportasinya, tahun lalu didominasi dengan naik bus, untuk kali ini bakalan motoran.

Friday, July 2, 2021

Perjalanan Bawen Arah Barat Angkut Motor di Bagasi Bus dengan Cahaya Wisata Trans HN-202

Cahaya Wisata Trans HN-202 parkir di RM Sari Rasa. Dokumentasi pribadi.

Jadi, alasan mengapa pilih PO Cahaya Wisata Trans (CWT) untuk kembali ke Jakarta karena melihat salah satu postingan di feed akun Instagram (IG) CWT yang memposting foto motor masuk bagasi tanpa bongkar roda depan dengan tarif bagasi motor Rp 400.000. Sebetulnya, kembali ke barat opsional bisa dari Klaten, Kartasura, Boyolali, atau Bawen dan kalau untuk bus-nya opsional Gunung Harta, Harapan Jaya, Cahaya Wisata Trans, Rosalia Indah, atau Sudiro Tungga Jaya. Tanpa dilakukan research lebih jauh, diputuskan pilih CWT.

Friday, June 25, 2021

Perjalanan ke Malang Angkut Motor di Bagasi Bus dengan Gunung Harta Solutions GHTS-016 Angkatan Pagi

Gunung Harta GHTS-016 parkir di RM Singgalang Jaya. Dokumentasi pribadi.

Cuti panjang periode 2020 approved, waktunya piknik panjaaaang. Ohiya ada sedikit perbedaan pada agenda piknik panjang kali ini, biasanya full bus-bus-an tapi kali ini bakalan motoran dari Jatim ke Jateng. Perjalanan motoran dimulai dari Malang, nah menuju Malang-nya ini motor diangkut di bagasi bus, pilihan jatuh ke PO Gunung Harta Solutions (GHTS) karena PO tersebut satu-satunya bus ke Malang angkatan pagi yang bisa angkut motor di bagasi tanpa perlu bongkar roda depan.

Tuesday, June 15, 2021

Merawat "Supra Bapak" Supra X 125 DD Rear Disk Edition Angkatan 2007 [Part 6]

Supra masuk rawat inap. Dokumentasi pribadi.

Wayah e turun mesiiinn. Sehari setelah ganti oli, Senin pagi hari pas panasin motor kok suara mesin udah mulai annoying yak. Langsung coba cek ke beres, udah siap sih kalau memang musti turun mesin. Setelah didiagnosis oleh Service Advisor (SA), musti turun mesin dugaanya seher/piston kena atau paling parahnya kena stang seher, estimasi biaya 2 s.d. 3 juta, pengerjaan 1 s.d. 2 hari karena kebetulan lagi kurang SDM ada yang cuti. Oke skip dulu.

Tuesday, June 1, 2021

Merawat "Supra Bapak" Supra X 125 DD Rear Disk Edition Angkatan 2007 [Part 5]

Servis bersihin karburator. Dokumentasi pribadi.

Persiapan dalam rangka (rencananya) mau jalan jauh. Pertama peremajaan ban depan di Proban, niat awalnya sih mau pakai Michelin City Grip Pro ukuran 70/90-17. Ngecek etalase, "wah masih ada stock kayaknya nih". Oke langsung bongkar ban depan di motor, pas ane pantau ternyata mekaniknya ambil ban dari display yang ada di etalase tadi. Waduuh. Ane coba cek tahun produksinya ternyata 2019, mana harga sama aja lagi dengan tahun produksi yang baru. Oke coba dipasang dulu..

Tuesday, April 20, 2021

Merawat "Supra Bapak" Supra X 125 DD Rear Disk Edition Angkatan 2007 [Part 4]

Ganti ban jadi Michelin City Grip Pro. Dokumentasi pribadi.

Akhirnya.. Supra Bapak udah hampir sesuai dengan yang ane harapkan. Sektor panel speedometer udah beres, indikator bensin dan jarum speedometer udah solve dengan mengganti pelampung dan sensor. Soal rem depan yang kadang ng-loss juga solved, dengan mengganti cylinder set master kode part 45530KET920.

Tuesday, April 6, 2021

Merawat "Supra Bapak" Supra X 125 DD Rear Disk Edition Angkatan 2007 [Part 3]

Bongkar bagasi untuk ganti pelampung dan kiprok. Dokumentasi pribadi.

Setelah di postingan sebelumnya ada aktivitas pergantian aki tapi saat dites dengan volt meter, diketahui aki tidak terisi. Saran dari toko akinya coba ganti kiprok. Akhirnya ane membeli kiprok baru ori AHM. Beberapa minggu kemudian balik ke toko aki lagi, iseng mau cek pake volt meter ceritanya. Lah hasilnya sama aja voltase gak stabil, kudu digas dulu. Ckckck.

Tuesday, March 16, 2021

Merawat "Supra Bapak" Supra X 125 DD Rear Disk Edition Angkatan 2007 [Part 2]

Bongkar bosh arm. Dokumentasi pribadi.

Lanjutan dari postingan Merawat "Supra Bapak" Supra X 125 DD Rear Disk Edition, perbaikan yang udah di-execute lagi per 2021 mulai dari ganti bohlam headlamp, perbaikan bosh arm, ganti kampas rem belakang dan ganti aki.

Terkait case lampu utama yang gak terang, sedikit solved dengan ganti bohlam. Kayaknya sih bohlam sebelumnya pake watt yang lebih kecil dari sekarang. Masih di lini lampu depan, lampu senja gak nyala, dugaannya sih rusak di socket-nya. Udah beli socket lampu depan di Honda Cengkareng via Tokopedia seharga Rp. 16.000. Tinggal pasang aja nih yang belum, cukup tricky soalnya bongkar batok depan Supra X 125. Haha..

Tuesday, February 9, 2021

Merawat "Supra Bapak" Supra X 125 DD Rear Disk Edition Angkatan 2007

Supra X 125 DD Rear Disk Edition. Sumber gambar

Mendapat lungsuran unit Supra X 125 DD 2007 turun-temurun. Pertama dipake bapak, lanjut dipake abang ane di 2013 dan kemudian lanjut menjadi batangan ane di 2018. Menurut ane, Supra X 125 generasi awal desainnya ganteng bener. Apalagi unit yang bapak ane punya ini mungkin bisa dibilang rare item, Supra X 125 DD Rear Disk Edition dengan velg bawaan model jeruji/jari-jari.