Friday, February 1, 2019

Eksistensi Agen Tiket Bus Konvensional di Tengah Gempuran Tiket Bus Online

Akhir-akhir ini banyak PO yang sudah menerapkan sistem tiket online yang bisa pesan/beli melalui website atau aplikasi. Ane sendiri menggunakan pesan tiket via online karena perlu mengamankan tiket pulang dari timur (posisi masih di Jakarta) dan yang pasti karena ada promo dibanding beli konvensional. Huahaha...

Ups.

Hal ini sepertinya bakal menggeser secara perlahan peran agen bus konvensional resmi sebagai tempat penjualan tiket di terminal/pinggir jalan yang sudah eksis lama. Sebenernya mereka gak akan tergeser jika aja mereka menerapkan "semionline". Dimana calon penumpang bisa pesan melalui text (read: WhatsApp) kemudian untuk pembayarannya bisa melalui transfer bank. Ane sendiri pernah menggunakan metode ini saat akan mencicipi Putera Mulya Sejahtera (Pumas) double decker, saat itu menghubungi Agen Pumas Kartosuro dengan Mbak Desi, komunikasi untuk pesan tiket melalui WhatsApp dan nanti akan diberikan nomor rekening untuk pelunasan tiket.

Pesan tiket Agen Pumas Kartosuro. Dokumentasi pribadi

Sepengetahuan ane ada beberapa PO yang sudah sangat welcome dengan sistem tiket online yaitu Rosalia Indah (Rosin), yaa mungkin karena mereka punya sistem sendiri mulai dari website hingga aplikasi mobile-nya selain itu juga bisa dibilang semua agen Rosin juga welcome dengan sistem ini. Berikutnya juga ada Nusantara (Nu3) yang kerja sama dengan pihak ketiga penyedia tiket bus online, sepengalaman ane menggunakan jasa dari Nu3 yang tiketnya dibeli via salah satu aplikasi tiket bus online, agennya welcome.

Hmm atau mungkin karena para agen ini ada aturan main yang tidak merugikan mereka sebagai agen yaa... (?)

Btw, sebelum atau sewaktu beli tiket online via pihak ketiga musti riset dulu ya, agen yang akan disambangi apakah welcome dengan tiket online tersebut? Agar supaya tidak dipisuhi atau bahkan diusir oleh agen PO yang bersangkutan.
Tidak melayani penumpang tiket online. Sumber

Menurut ane persaingan nanti akan berimbang ketika platform tiket online ini tidak lagi memberikan promo, karena sepengetahuan ane umumnya platform tiket bus online ini akan mengenakan biaya tambahan, seperti istilahnya fee convenience/handling fee yang tiap kanal pembayaran besarannya berbeda atau kalau transfer antarbank kena biaya juga tho. Yha mungkin untuk segilintir orang biaya tambahan tersebut tidak seberapa dibanding efisien dan efektif.
Biaya tambahan tiket online Rosalia Indah. Dokumentasi pribadi

Kalau untuk pembelian tiket bus via Redbus, sepertinya tergantung PO apakah dikenakan biaya tambahan atau tidak. Misalnya aja seperti screenshot di bawah ini, perbandingan antara Nu3 dengan Agra Mas.
Pesan tiket Agra Mas via Redbus

Pesan tiket Nusantara via Redbus
Bisa dilihat untuk pesan tiket Nu3 dikenakan convenience fee sebesar Rp 13.300 sedangkan Agra Mas masih harga normal.

Coba bandingkan jika saja agen bus malam melayani pembelian cukup dengan pesan via aplikasi chat atau SMS saja, untuk pembayaran nanti bisa melalui transfer bank, baik musti langsung lunas atau pun bisa dengan panjar dulu, tanpa biaya tambahan apapun (kecuali kalau musti transfer antarbank).

Mungkin bisa dicontoh nih sistem yang diterapkan Sudiro Tungga Jaya, kini PO tersebut sudah bisa pesan kursi langsung melalui aplikasi, tapi lebih mahal Rp 10.000 dibanding pesan langsung via agen, menurut ane dengan begitu calon penumpang punya pilihan, mau harga konvensional atau harga online. Oiya kalau via online ada biaya administrasinya yak.

Akan jadi nilai tambah sih kalau agennya transparan juga soal kursi dan gak ada insiden "double" seat atau dipindah kursi secara tiba-tiba di hari keberangkatan.
Biaya administrasi tiket STJ via Bosbis. Dokumentasi pribadi


Inovasi pembelian tiket bus online ada selain karena perkembangan zaman dan teknologi juga karena maraknya oknum calo yang kerap menaikan atau tidak transparan soal harga tiket bus, khususnya di terminal. Mending kalau cuma naikin harga, lha ini pakai unsur intimidasi segala.

Terkadang naik bus antarkota luwih penak dari agen pinggir jalan atau pool sisan. Hahaha...


Btw, sebagai informasi tambahan, berikut agen lainnya yang melayani pembayaran transfer sepengetahuan ane* :

1. Agen PO Haryanto Kalibanteng dengan Mbak Fitri
2. Agen Pumas Bekasi Timur
3. Agen Gunung Harta Malang
Agen GH Malang. Sumber
4. Agen Agra Mas Jepara
Agen Agra Mas Jepara. Sumber
5. Agen Agra Mas Boyolali


* Berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman teman dan pantauan di grup FB.

2 comments:

  1. online butuh biaya tinggi bos, coba lu pas kepepet ke terminal, dan harus butuh itu segera, online ga bisa seperti itu bos, ada kalanya manual lebih unggul daripada online yang keliatan keren

    ReplyDelete
    Replies
    1. Butuh biaya tinggi tapi kalau berbanding lurus dengan manfaatnya yang banyak mustinya sih gak masalah. Ya tergantung kebutuhan perusahaan juga sih, gimana menilainya.

      Nah kalau untuk go-show yaa memang musti langsung ke agen/loket, kayak kereta api aja, kalau mau go-show ya musti ke loket di stasiun tho?

      Btw sistem online ini menurut ane bukan semata-mata biar "keren" aja, dari sisi manajemen juga ada manfaatnya. Kayak bisa jadi salah satu sumber informasi untuk mengambil keputusan, laporan pembukuan yang lebih tertata, terus apa lagi yaa ....

      Delete