Tuesday, July 13, 2021

Solo Riding Malang - Kediri via Pujon dengan Supra Bapak 125

Halaman depan Joyo Homestay Syariah. Dokumentasi pribadi.

Dalam rangka mengisi cuti yang agak panjang dengan 8 hari kerja ditambah 2x Sabtu-Minggu, mau diisi dengan bus-bus-an nampaknya sudah sering, sempat terpikirkan juga untuk bus-bus-an jelajah Sumatera, tapi research masih jauh dari kata matang. Akhirnya diputuskan cuti kali ini rute perjalanannya sama persis seperti cuti tahun lalu Jakarta-Malang-Kediri-Klaten/Jogja-(Ungaran)-Jakarta, yang membedakan yaitu transportasinya, tahun lalu didominasi dengan naik bus, untuk kali ini bakalan motoran.

Sebelum eksekusi, di-breakdown dulu apa aja yang perlu dipersiapkan dari sisi teknis maupun nonteknis, dibuatlah list:
  • approval cuti
  • itenerary
  • servis dan/atau yang berkaitan dengan motor
  • naik bus apa
  • rute motoran via mana aja
  • bakalan nginep dimana aja

Setelah di-list, mulai dipikirkan gimana menjawab atau ada opsi apa aja untuk memenuhi kebutuhan dari poin-poin di atas.

Cuti amaan gak pakai ribet. Itenerary bisa contek tahun lalu. Teknis motor tinggal sentuhan akhir. Naik bus, untuk arah Malang angkatan pagi opsi awalnya Gunung Harta/Damri dan untuk kembali ke barat dari Klaten dsk/Ungaran opsinya Rosalia Indah/Sudiro Tungga Jaya/Sinar Jaya/Harapan Jaya/Cahaya Wisata Trans/Gunung Harta.

Woro-woro sebelum solo riding. Dokumentasi pribadi.

Woro-woro sebelum solo riding. Dokumentasi pribadi.

Rute Malang - Kediri opsinya via Pujon/Blitar dan untuk Kediri - Klaten opsinya via Ngawi/Tawangmangu/Wonogiri. Untuk menginap, sudah ada daftar rumah saudara yang bisa di-sowan-i (baca: numpang nginap). Kecuali di Malang, ane booked home stay dengan harga yang murah sekaliii cuma Rp44.000 /malam dan ternyata lokasinya kebetulan gak jauh dari rumah saudara ane yang mau dikunjungi.

Reservasi penginapan via Traveloka. Dokumentasi pribadi.

Sekitar H-14 sebelum cuti sekaligus perjalanan dimulai, dari hasil research diputuskan ke Malang naik Gunung Harta, karena hanya Gunung Harta yang melayani angkatan pagi langsung arah Malang dan bisa memuat motor di bagasi bus tanpa perlu bongkar/pasang roda depan, kalau Damri sebetulnya unit Mercedes-Benz OH 1626 chassis space frame tapi bodi Tourismo Double Glass yang ketinggian bagasinya masih ukuran standar, motor gak bisa masuk tegak. Untuk tarif angkut motor di bagasi Gunung Harta biasanya dihargai 2x tarif penumpang, waktu itu ane kena biaya bagasi motor Rp700.000.

H-4 sebelum keberangkatan, pagi hari ane coba panasin motor, kok suara mesin sebelah kiri tambah kasar, sehari sebelumnya masih sempat ganti oli Federal Ultratec. Timbangane besok pas jalan AKAP ada trouble, yowis dibawa ke beres dulu (baca: AHASS). Tiba di beres konsultasi dengan (sepertinya) service advisor, motor perlu turun mesin dengan dugaan rusak stang seher estimasi biaya 2-3 jutaan, kelar pengerjaan besok atau lusa karena waktu itu ada mekanik yang sedang cuti. Wah yo geger dong dengar estimasi habis segitu.

Langsung kontak teman yang bapaknya punya bengkel dan memang jadi langganan ane, dapat info bengkel lagi kosong gak ada antrean turun mesin, yuhh berangkat, selengkapnya bisa baca di sini.

H-2 sebelum keberangkatan, dapat kabar motor sudah kelar dan bisa diambil. Woke, petangnya langsung diambil dan sekalian inreyen. Yah namanya juga inreyen, pulangnya pilih jalan memutar dan limit kecepatan gak lebih dari 50 kpj. Pas ambil motor sempat nanya, oli ternyata diisi Shell AX7, sedangkan ane biasanya isi Federal Ultratec, mereka beda kekentalan. Selama inreyen ini mesin terasa lebih cepat panas, digaan karena oli. Akhirnya besokannya ganti oli jadi Federal Ultratec.

Supra Bapak tiba di Kantor Gunung Harta Patimura, Malang. Dokumentasi pribadi.

Hari H keberangkatan tiba, berangkat dari Kantor Gunung Harta Bekasi timur jam 09:14 dan tiba di Kantor Patimura Malang jam 21:11, selengkapnya bisa baca di sini. Lanjut meluncur ke Joyo Homestay Syariah, penginapan yang sudah dipesan sebelumnya via Traveloka. Hari berikutnya sowan ke daerah Wagir.

Salah sudut desa di Wagir. Dokumentasi pribadi.

Minggu, 13 Juni 2021 hari H solo riding AKAP tiba, setelah dipertimbangkan Malang - Kediri opsi via Pujon/Blitar diputuskan untuk via Pujon. Kedua jalur tersebut sebelumnya pernah tak lalui, pertimbangannya antara lain cuaca, jarak dan medan. Cuaca waktu itu cukup cerah, kalau hujan di daerah Pujon lawan longsor, jarak juga lebih dekat via Pujon dan medannya setelah diingat-ingat tanjakannya gak begitu berat untuk dilalui. Concern-nya adalah motor ane ini bisa dibilang masih masa inreyen, performa belum kembali 100%.


Kamar Joyo Homestay Syariah. Dokumentasi pribadi.

Kamar Joyo Homestay Syariah. Dokumentasi pribadi.

Berangkat dari daerah Tlogomas sekitar jam 9:30, sepanjang perjalanan sambil mikir ada tempat wisata yang bisa sekalian dikunjungi kah. Akhirnya nemu plang Wisata Coban Rondo, melipir sejenak untuk cek Gmaps, masuknya gak jauh dari jalan utama ternyata. Oke mampir. Jam 10:21 tiba di gerbang masuk Coban Rondo, weekend tarif tiket terusan dihargai Rp40.000/orang, selain ke air terjun tiket terusan tersebut juga bisa untuk menikmati beberapa wahana antara lain: labirin, panahan, dan apalagi yak, lupa.


Gerbang masuk menuju area wisata Coban Rondo. Dokumentasi pribadi.

Coban Rondo. Dokumentasi pribadi.

Keputusan yang kurang tepat ane beli tiket terusan, harusnya cukup air terjun aja. Sekitar jam 11:30 keluar dari area Coban Rondo untuk melanjutkan perjalanan. Entah di daerah mana, terjadi kemacetan karena adanya perbaikan jalan bekas tanah longsor, sekitar jam 12:15 mampir Masjid Ar Rochman, Ngantang. Kalau gak salah inget setelah beberapa km dari sini bakal ketemu jalan yang meliuk-liuk, kalau dari arah Malang nanjaknya cuma sedikit, nah setelah nanjak turunannya agak banyak dan jalannya meliuk-liuk juga.

Pelataran parkir Masjid Ar Rochman, Ngantang. Dokumentasi pribadi.

Jam 13:58 tiba melintasi Simpang Lima Gumul, Kediri. Wah sudah deket rumah ini, cek di Gmaps eh masih 9 km-an lagi. Gak langsung ke rumah, muter dulu sedikit dan mampir Masjid Agung Kediri.

Supra Bapak 125 melipir di Simpang Lima Gumul, Kediri. Dokumentasi pribadi.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment