Tuesday, July 20, 2021

Solo Riding Kediri - Klaten via Tawangmangu dengan Supra Bapak 125

Melipir di dekat tulisan Gunung Lawu. Dokumentasi pribadi.

Sebelumnya solo riding jarak menengah dengan rute Malang - Kediri via Pujon, tiba saatnya melanjutkan agenda perjalanan dengan rute Kediri - Klaten via Tawangmangu. Sangat excited sih di perjalanan kali ini. Track record ane, motoran jauh pernah, tapi as a boncenger dengan rute Jogja - Pacitan PP via Wonosari & Wonogiri, satu motor btw, mantab juga teman ane satu itu, gampang diajak piknik kemana-mana dan pernah juga rute Bekasi - Ujung Genteng, nah yang itu beberapa motor, dalam rangka madol kuliah. Xixixi..

Jadi, solo riding rute ini bakalan sangat berkesan buat ane.

Waktu itu dari hasil research, rute Kediri - Klaten ada 3 jalur; via Ngawi, Tawangmangu, dan Ponorogo. Disortir secara prioritas, ane tertarik dengan jalur via Tawangmangu, Ponorogo, dan Ngawi. Tawangmangu, karena belum pernah sama sekali melalui jalur situ, mau coba dapetin experience nanjaknya dan tentunya mau merasakan kabut di kaki Gunung Lawu. Berikutnya Ponorogo, kalau ini sebetulnya cuma penasaran di jalur Kediri - Ponorogo aja, soalnya belum pernah liwat situ, tapi setelah Ponorogo bablas Wonogori, nah di Wonogiri ini belum dapet daya tariknya selain Waduk Gajah Mungkur. Terakhir Ngawi, ini jalan sudah gak asing lagi, persis ikut jalurnya bus Jatim-an kayak Sumber Group dan Eka-Mira.

Woro-woro sebelum berangkat Kediri - Klaten. Dokumentasi pribadi.

Semua pertimbangan di atas kemudian dikombinasikan dengan informasi yang diperoleh dari manteman hasil woro-woro di WhatsApp Group. Yak sore hari H-1 sebelum berangkat mencoba mematangkan rencana dengan woro-woro di grup.

Woro-woro sebelum berangkat Kediri - Klaten. Dokumentasi pribadi.

Kalau dilihat dari Google Maps, sebetulnya bisa aja memenuhi 2 keinginan ane, dengan memilih rute Kediri - Ponorogo - Madiun - Tawangmangu, tapi kalau dipikir-pikir lagi lumayan waktunya dari Ponorogo ke Madiun dan salah satu teman ada yang berpendapat serupa. Akhirnya diputuskan langsung via Tawangmangu.

Hari H keberangkatan, sekitar jam 8:00 berangkat dari rumah di salah satu desa di Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. Btw ane kalau sedang di Kediri list destinasi yang ane punya cuma Gunung Kelud, Pabrik Gudang Garam, dan Terminal Tamanan. Waktu itu yang tercapai sekalian liwat karena searah cuma Pabrik Gudang Garam aja, Gunung Kelud blass beda jalur, Terminal Tamanan lupa mampir dilewatin. Liwat Gudang Garam karena penasaran mau nyari garasi Truk Mercedes-Benz-nya. Hahaha..

Salah satu area Gudang Garam, Kediri. Dokumentasi pribadi.

Garasinya sih belum belum nemu lokasinya dimana, tapi cukup terpuaskan lah dengan lihat beberapa truknya yang wira-wiri di komplek pabrik. Setelah itu mari lanjut perjalanan yang sesungguhnya.

Melintasi Alun-Alun Nganjuk. Dokumentasi pribadi.

Arus lalulintas Kediri - Nganjuk cukup sepi (menurutu ane) hari itu, biasanya ane liwat jalur sini pas lebaran Idul Fitri, pasti muacet puoolll. Motor dipacu anteng maksimal 60-an kpj, kondisi aspal jalan banyak tambalan dan yang pasti membuat Supra Bapak menjadi gemblodak parah.

Jam 9:20 melintasi Alun-Alun Nganjuk.

Melipir di SPBU AKR, Saradan. Dokumentasi pribadi.

Jam 10:06 mampir SPBU AKR di daerah Saradan, numpang toilet thok, bensin sisa 2 bar, tadinya mau sekalian refuel disini, tapi kerena yakin masih cukup sampai Pertamina terdekat dan ane bukan penganut aliran bensin campur-campur, gak jadi refuel disini. Btw sebelumnya terakhir ane refuel di daerah Batu sewaktu perjalanan arah Kediri, Pertamax user. Bermanfaat betul ini pernah ganti pelampung bensin biar indikator bensin nyala lagi, jadi gak mengandalkan feeling soal kapasitas bensin. Hahaha..

Laporan lokasi masuk Sarangan. Dokumentasi pribadi.

Sekitar jam 11:30 melipir Masjid Akhlakul Karimah. Pas sebentar lagi masuk waktu Zuhur, sekalian ademin mesin. Jam 12:46 lanjut jalan lagiii.
Kontur jalan Sarangan arah Tawangmangu mulai menanjak, awal-awal masih oke lah meskipun merayap gigi 1.

Bisa dibilang, buat unit ane cukup ekstrem lah nanjak via Sarangan ini apalagi unit ane baru aja oversize. Indikator bensin pun jadi ngawur, terakhir isi nyaris penuh di Caruban, sampai sini masak iya sisa 3 bar, faktor jalan yang menanjak ini kayaknya. Kebetulan banget ada Pertashop, langsung lah isi bensin lagi, lokasi persisnya lupa ada dimana, search di Google Maps juga gak nemu (belum di-update kayaknya, masih 2015), dia ada di sebelah kanan jalan dari Sarangan, entah sebelum atau sesudah Telaga Wahyu.

Liwat Tawangmangu sebetulnya sangat banyak tempat wisata yang bisa sekalian dikunjungi, ada; Telaga Sarangan, Grojogan Sewu, Mojosemi Forest Par, makan sate kelinci dan lain sebagainya. Yaa setidaknya itu 3 list tempat yang tadinya mau ane sekalian sambangi. Pas jalan lihat petunjuk jalan menuju Telaga Sarangan, tapi pas lihat jalanannya, wadaaauw, tanjakannya curam sekali (untuk ukuran dan kondisi motor ane saat itu). Skip.

Akhirnya skip semua destinasi yang sudah dipikirkan sebelumnya. Lanjut jalan terus menikmati motoran dengan ademnya udara di Tawangmangu dan sedikit deg-dengan melalui tanjakan yang ada, "ayook koe kudu kuat". Kurang tahu posisi sedang ada dimana, ternyata ada cegatan, Luur, dari Satlantas. Diujung tanjakan ada cegatan. Huakaka... Paling malas ada ginian, surat lengkap dan hidup tapi dicari-cari kesalahan, apalagi unit plat B ini.

Pas tanjakan, ane merayap gigi 1 sambil nyalain hazard, melintas dengan yakinnya didepan polisi, lolos gak distop sama sekali, PCX yang nyalip ane malahan yang kena stop. Sing penting yakin jangan kagetan.

Jam 13:32 dinginin mesin dulu di dekat tulisan Gunung Lawu. Kalau gak salah inget, cegatan tadi ada di tanjakan persis sebelum tulisan Gunung Lawu ini kayaknya.

Melipir di dekat tulisan Gunung Lawu. Dokumentasi pribadi.

Sampai di Cemoro Sewu sudah amaan, seterusnya jalan menurun soalnya, dari Cemoro Sewu sampai turun di Pasar Tawangmangu banyak resto/tempat makan kok, tempatnya ada yang proper untuk update Insta Story dan/atau feed Instagram juga. Menyempatkan diri ambil dokumentasi gambar, "Supra Bapak was here" di tulisan Cemoro Kandang.

Melipir di tulisan Cemoro Kandang. Dokumentasi pribadi.

Lanjut, di bawah setelah Pasar Tawangmangu lihat plang Candi Sukuh jadi mau melipir, tapi dengan pertimbangan kayaknya sih masih ke dalam lagi dari jalur utama yang bakal dilalui, skip dulu deh.

Dah lanjut bablas Klaten via Tawangmangu - Karanganyar - Sukoharjo - Wonosari (Klaten).

Melintasi Umbul Ponggok. Dokumentasi pribadi.

Jam 17:03 melintasi Ponggok. Sudah amaan dekat rumaah, Ponggok dengan rumah tujuan, kecamatannya bersebelahan.

Buat ane, ini jadi salah satu perjalanan yang sangat berkesan daaan.. musti diagendakeun lagi piknik di Sarangan. Memotoran belum usai sampai di Klaten aja, masih ada main di Selo dan Ungaran, tapi untuk dokumentasi disudahi sampai disini.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment