Saturday, September 29, 2018

Inilah Bus yang Digunakan Para Politisi untuk Kampanye

Menjelang Pemilu 2019 dan Pilkada 2018 yang lalu banyak politisi yang melakukan kegiatan sosialisasi, kampanye ataupun safari politik ke daerah-daerah pemilihannya. Untuk memudahkan mobilisasi tersebut dibutuhkan transportasi yang nyaman dan bisa memuat banyak orang tim pemenangan, maka dipilihlah bus sebagai sarana transportasinya. Namun yang digunakan bukanlah bus biasa, melainkan bus yang interiornya dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai ruang kerja atau pun seperti kamar tidur yang nyaman digunakan untuk istirahat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut selain bisa dengan menyewa bus pariwisata yang sudah ada, tidak jarang pula mereka yang membeli unit baru.

Tapi tunggu... soal mewah atau gak itu relatif sih, soalnya bus AKAP reguler saat ini aja udah banyak yang menawarkan berbagai layanan yang bisa dibilang mewah juga, mulai dari sleeper bus, multikelas dalam satu unitnya, ada kursi pijat dan lainnya.

Naaah langsung aja ini dia bus-bus yang dipakai politisi untuk menunjang kegiatan safari politik mereka:

1. NH - Aziz

Eksterior bus NH. Sumber
Bus pribadi milik Nurdin Halid ini menggunakan chassis premium Mercedes-Benz tipe 2542 dengan balutan bodi produksi Karoseri New Armada bermodel Evolander SHD. Pada saat itu Nurdin Halid sendiri merupakan calon Gubernur Sulawesi Selatan yang berpasangan dengan wakilnya Aziz Qahhar Mudzakkar.

Stiker kampanye NH - Aziz. Sumber
Bus berkelir kuning kombinasi hitam ini memilki panjang mencapai 13 meter dan memiliki fasilitas delapan kursi eksekutif, ruang rapat, kamar tidur, kamar mandi/toilet dan lainnya. Berikut gambar dari interiornya, Gan

Setir Mercedes-Benz 2542. Sumber

Ruang rapat bus NH. Sumber

Kursi elektrik bus NH. Sumber

Kamar tidur bus NH. Sumber

LED TV bus NH. Sumber

2. AHY

Eksterior bus AHY. Sumber
Selain berfungsi sebagai sarana transportasi, bus ini juga berfungsi sebagai “kantor lapangan” atau “kantor berjalan”. AHY sendiri biasa menyebutnya sebagai “Komando Mobil”.

Eksterior bus AHY. Sumber
Menurut AHY, dalam budaya kerja militer, ada tiga jenis kantor. Pertama, kantor permanen dalam bentuk gedung tetap, dinamakan Komando Utama (Kout) atau lazim disebut headquaters. Kedua, kantor sementara yang dibangun jauh dari Kout untuk tujuan jangka pendek, dinamakan Komando Taktis (Kotis). Sedangkan ketiga, kantor berjalan yang terus begerak mengikuti perjalanan seorang Komandan, dinamakan Komando Mobil. Artinya, di mana pun, selalu ada tempat bagi Komandan untuk bekerja.

Ruang kemudi Hino RN285. Sumber

Lampu interior bus AHY. Sumber

Bus AHY menggunakan chassis Hino tipe RN 285 dengan Karoseri New Armada model Evolander HDD yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, Kabin AHY, terdiri dari ruang pengemudi dan 2 kursi VIP dengan reclining seat, tepat di belakang pengemudi dan satu kursi VIP di sebelah kirinya, serta dua kursi kecil tepat di depan kursi VIP. 3 kursi VIP ini salah satunya diisi oleh AHY dan dua pendamping utama. Sedangkan dua kursi kecil hanya digunakan sementara oleh staf yang akan memberi laporan dan diskusi dengan AHY.

Jika tidak digunakan, dua kursi kecil ini biasanya akan dilipat untuk memberi ruang agar lebih luas kepada penumpang VIP ini. Di kompartemen pertama juga dilengkapi dengan LED berukuran 32 inch, seperangkat audio dan pengeras suara yang bisa digunakan AHY untuk menyapa warga.

Interior kompartemen pertama bus. Sumber

Kompartemen kedua, Kabin Tim AHY, terdiri dari sembilan kursi VIP, dua di kanan dan satu di kiri, sebanyak tiga baris. Juga delapan kursi reguler, dua di kanan dan dua di kiri, sebanyak dua baris. Di kompartemen ini dilengkapi dengan dua layar monitor, pantry dan toilet.

Interior kompartemen kedua. Sumber

3. SBY

Eksterior bus SBY. Sumber
Kalo yang ini masih ada hubungan langsung dengan poin nomor 2, bus SBY. Bodinya juga masih sama pakai Karoseri New Armada model Evolander HDD, untuk chassis-nya juga sama pakai Hino tipe RN 285.

Eksterior bus SBY. Sumber

Ruang kemudi bus SBY. Sumber

Untuk interior, sepertinya juga menggunakan spesifikasi yang sama nih emoticon-Thinking.

Interior bus SBY. Sumber

4. Ganjar - Yasin

Eksterior bus Omah Mlayu. Sumber
Pasangan Ganjar dan Yasin berkeliling Jawa Tengah untuk menggelar kampanye menyewa bus mewah Omah Mlayu dari PO Nusantara di Kudus, Jawa Tengah. Bodi bus ini dilabur dengan stiker berwarna merah menyala dengan branding Ganjar dan Yasin dengan menyertakan foto keduanya. Bus ini ber-chassis Scania K-124 iB dengan bodi model Irizar produksi Karoseri Adiputro.

Sofa Omah Mlayu. Sumber
Omah mlayu secara harfiah artinya rumah berlari. Tidak heran, karena isi dari bus ini lengkap layaknya perabotan di dalam rumah pada umumnya. Sebut saja fasilitas sofa, meja-kursi, kamar tidur hingga kursi pijat tersedia di dalam bus yang terbagi menjadi dua ruangan ini. Omah Mlayu sendiri sudah cukup sering digunakan untuk pariwisata kelas luxury seperti ini.

Interior Omah Mlayu. Sumber

Tempat tidur Omah Mlayu. Sumber

Selain bisa digunakan untuk beristirahat, juga bisa meregangkan otot-otot dan membuat fresh dengan fasilitas kursi pijat di dalam bus. Selain digunakan untuk istirahat, bus ini juga digunakan untuk berkumpul dengan teman-teman tim kampanye. Termasuk untuk menyampaikan keluhan-keluhan warga baik kepada teman-teman di pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten ataupun dari kepolisian.

Interior Omah Mlayu. Sumber

5. Ridwan Kamil

Eksterior bus kampanye 'Rindu'. Sumber
Bus bermodel New Setra Jetbus 2+ HDD buatan Karoseri Adiputro ini nampaknya disewa oleh tim sukses dari Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan wakilnya Uu Ruzhanul Ulum. Bus yang sepertinya menggunakan chassis Hino tipe RN 285 ini disewa dari sebuah PO Pariwisata bernama DEM Holiday.

Namanya juga bus pariwisata, interiornya bisa disesuaikan dengan keinginan penyewa. Nampak digambar interior bus ini dilengkapi dengan sofa, dispenser dan meja.

Interior bus 'Rindu'. Sumber

Interior bus 'Rindu'. Sumber

Interior bus 'Rindu'. Sumber

Interior bus 'Rindu'. Sumber


Referensi, referensi 2, referensi 3


Simak diskusinya di Forum Kaskus, Gan!
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment